– Dana Moneter Internasional atau IMF, menegaskan anjloknya harga Bitcoin tidak akan memberikan dampak buruk bagi stabilitas ekonomi serta keuangan dunia. Pernyataan tersebut dilontarkan IMF setelah pasar kripto diguncang kerugian beruntun akibat memanasnya perang antara Rusia dan Ukraina. Gejolak panas pasar kripto makin diperparah dengan runtuhnya blockchain Terra dan token Luna pada bulan lalu. Reaksi berantai inilah yang membuat penjualan Bitcoin anjlok sebanyak 70 persen hanya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Tak hanya itu gejolak pasar kripto juga telah menghancurkan nilai jual mata uang digital hingga investor merugi hampir 800 miliar dolar AS. Adanya penurunan ini lantas memicu kekhawatiran, apabila gejolak pasar kripto dapat mengganggu stabilitas perdagangan global serta mengancam keamanan keuangan dunia.
“IMF mengakui bahwa pasar kripto telah mengalami aksi jual dramatik, akan tetapi fenomena itu belum merusak sistem keuangan.” ujar IMF dalam laporannya yang dikutip Decrypt. Meski IMF telah menepis kecemasan para investor dengan menyatakan bahwa stabilitas keuangan dunia masih di batas ambang aman, namun hal tersebut belum dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat pada mata uang kripto. Sejumlah cara kini mulai dilakukan otoritas keuangan global yaitu Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) dengan memberlakukan regulasi yang lebih ketat pada transaksi mata uang kripto. Dengan cara ini para otoritas dunia berharap agar investor dapat mengurangi pembengkakan kerugian.
Sebagai informasi, kini harga Bitcoin pada perdagangan Coinmarketcap, Rabu (27/7/2022) terpantau anjlok sebanyak 0,32 persen menuju ke level 21.076 dolar AS. Angka ini turun drastis dari harga Bitcoin di Rabu lalu (20/7/2022) dimana pada saat itu harga BTC dibanderol diatas 24.000 dolar AS per coin.